BismillahKu har…


Bismillah

Ku harus fokus karena yang kukejar adalah Ridha-Nya… bukan yang lain walaupun hal lain itu tampak menyilaukan mataku dan menggetarkan hatiku.

ketika memandang wajah itu maka ku bagaikan memandang mentari yang membuatku tidak berdaya untuk berusaha menoleh kembali walaupun kunang kunang senang akan cahaya, hati yang berdeguk kencang pertada panah syaitankah ataukah hal alami. menghindari keraguan hingga ku berkesimpulan untuk beralih pandang 

Jiwa Kita Rupanya Telah Dibeli Allah SWT


Bismillah..

Bloger, tahu gak kalian bahwa sesungguhnya Allah membeli jiwa jiwa & harta kita (kaum muslimin) dengan syurga ! sebagaimana yang terkandung dalam Q.S. At-Taubah ayat 111. 

Beruntunglah kita, Tuhan Rabb seluruh alam mau membeli jiwa jiwa dan harta kita dengan Syurganya. Inilah perniagaan yang paling menguntungkan. Sebelum, kita harus tahu sebab turunnya ayat ini. 

Abdullah bin Rawahah berkata kepada Rasulullah , pada malam Perjanjian Aqobah (Bai’at Aqobah), “Tentukanlah syarat sesukamu yang harus kami penuhi untuk Robbmu dan untuk dirimu yaa Rasulullah”. Maka Beliau Saw bersabda: “Aku menentukan syarat untuk Robbku agar kalian menyembahnya dan agar kalian tidak menyekutukan sesuatu apapun dengannya dan aku menentukan syarat untuk diriku agar kalian melindungiku sebagaimana kalian melindungi jiwa dan harta kalian”. Para sahabat bertanya: “apa imbalannya jika kami menepatinya ya Rasulullah?” Rasulullah menjawab “SYURGA”. Merekapun berseru: “Betapa menguntungkan jual beli ini, kami tidak mau mengganti dan tidak ingin diganti”. Maka turunlah ayat ini (QS. 9 :111)

Sebenarnya jika kita benar benar tidak menyekutukan Allah dengan segala sesuatu. Jika kita tidak bermaksiat dengan berbuat musyrik, riya, hingga sesuatuh hal yang menjadikan kita seperti mempersekutukan Allah. Jika kita memurnikan dengan seluruh keikhlasan menyembah kepada Allah sesuai dengan ketentuan yang telah digariskan oleh Allah dan rasul-Nya. InsyaAllah kita dalam perniagaan yang menguntungkan dengan Allah Azza wa Jalla

 

Pembaca sekalian dan seluruh rekan rekanku yang mengenalku

Jiwa kita telah dibeli maka otomatis jiwa kita hanyalah pinjaman yang diberikan Allah Azza wa Jalla kepada kita. Kita harus bertanggungjawab penuh dengan menggunakan jiwa ini sesuai dengan peruntukannya tanpa harus bermaksiat kepada Alla Azza wa Jalla. Sebenarnya ku merasa tersindirkan bahkan air mata ini ingin menangis. Jiwa ini yang seyogyanya adalah ciptaanya tetapi dalam surat ini Allah Azza wa Jalla menggunakan kalimat “membeli jiwa-jiwa”. Kita selalu melupakan bahkan tanpa sadar merasakan bahwa inilah kita dengan independensi “mutlak” hingga Rabb menggunakan kata “membeli” jiwa kita. “membeli jiwa” yang terkadang kita klaim sebagai kepunyaan kita hingga sesukanya kita berperilaku dzalim kepada jiwa kita dengan melakukan perbuatan keji dan munkar. 

 

 

Ini seperti kita menjual sesuatu yang bukan milik kita kepada pemilik sebenarnya dari barang yang kita jual.. sungguh Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Hasbiyallahu Hasbiyallahu Hasbiyallahu..

Dalam Lingkaran Ukhuwah


Bismillah

Sungguh menghayati nilai nilai islam sangat nyaman, kita disatukan dalam suatu ikatan ukhuwah (persaudaraan) yang menghancurkan berbagai belenggu nasab, etnis, dan ras. Ikatan ini membentuk lingkaran tidak berujung dan menaungi kedewasaan masing masing insan membentuk generasi pertama (sahabat), generasi tabiin, dan generasi berikutnya. 

Sungguh lingkaran ukhuwah itu masih ada sampai dengan saat ini. membentuk generasi generasi muda yang berjalan dalam barisan penuh idealisme dalam semangat membawa nilai nilai keislaman. Membumikan Al-Qur’an dalam kehidupan. 

Tetapi, virus keraguan terkadang menghantui sepaket dengan sifat egois dan semangat fanatisme kelompok/kelembagaan yang mulai dipupuk oleh jiwa-jiwa yang penuh dengan kecemburuan, kecurigaan, hingga kekecewaan. Dalam lingkaran ukhuwah terkadang bisa bertransformasi menjadi dalam lingkaran jamaah (dalam arti sempit) bahkan bisa jadi berubah menjadi dalam lingkaran kelompok. Naudzubillah

Perpecahan adalah keniscayaan jika terjadi transformasi pengkerdilan istilah ukhuwah ini. Lingkaran yang terbentuk bukan lagi lingkaran ukhuwah yang essensial tetapi menjadi lingkaran-lingkaran kepentingan. Terkadang lingkaran ini bersembunyi dan tersembunyi dalam balutan kerahasiaan. Lingkaran lingkaran perlahan menumbuhkan rasa ketidakpercayaan dalam persaudaraan. Sehingga melahirkan bentuk interaksi baru yang tidak dilandasi oleh ukhuwah tetapi lebih kepada interaksi dengan kesamaan kepentingan. interaksi inilah adalah selemah lemahnya hubungan. 

Berhati-hatilah, berbaik sangka secara cerdas, dan perdalam keilmuan serta perbanyak amal. Semuanya akan kembali pada prinsip semua kedekatan pada mahluk (include: manusia) mengikuti kedekatan kepada Sang Khaliq. 

Bad Week On Mind


Bismillah

Seperti orang dalam pesakitan apa yang kulakukan dalam seminggu ini. Sungguh menyiksa (bukan dalam arti sebenarnya) tetapi itulah adanya sungguh menyiksa pikiran dan perasaan. Dunia ini dipenuhi oleh Bad things dan juga dipenuhi oleh Good Things yang seperti siang dan malam membentuk siklus saling bergantian dalam mendekati diri ini. 

Imam Ghazali mengatakan bahwa hidup ini akan terasa berat jika kita jauh dari Agama (Islam). Memang hidup ini akan terasa berat jika kita jauh dari Agama (Islam), jauh dari sandaran yang sangat kokoh lagi kekal yaitu Allah Azza wa Jalla. Meneropong jauh kebelakang aku seperti mengulang fase hidupku yang agak (corrupt) dimana terkadang lemahnya iman datang dalam frekuensi berkali-kali. Memang agak sedikit berlebihan aku mengulang fase hidupku yang agak (corrupt) karena tidak se “jahiliyah” di mana lampau tetapi aku merasakan bahwa aku sedang menanggung beban  yang sangat-sangat berat. 

Sebagai seorang lelaki ku menatap jauh kedepan, jauh dan semakin jauh kedepan. kutemukan banyak sekali mimpi ini yang terus terjebak menunggu untuk diselamatkan dalam kurungan realita, save our ideality. Terbang melayang dengan berusaha pijakan kaki tetap menyentuh permukaan bumi. 

Curhatan lewat kesendirian, berdiri, rukuk, dan sujud. Terkadang mengalami kekosongan dan terkadang seakan akan melihat-Nya. Sungguh masing masing dari kita berada dalam kesendirian dan menunggu pertemuan yang penuh dengan kenikmatan. Pertemuan yang diridhai. 

InsyaAllah atas ijin-Mu hingga batas raga ini.


Bismillah

Ku berdoa agar hati ini diganti dengan hati yang lain, tapi aku tidak mengehui apakah hati ini telah diganti dengan hati yang lain karena ku masih sesekali bergetar kepada yang belum di ridhai-Nya. Mungkin ini adalah cobaan agar aku menjadi hamba-Nya yang semakin kuat.

Ku ingat dalam setiap doaku

“Rabb anugrahkanlah kepada hamba cinta-Mu dan cinta orang-orang yang mencintai-Mu dan jadikanlah kecintaanku kepada-Mu melebihi kecintaanku kepada mahluk-Mu”

dalam renungan malam ini ku baru teringat bahwa doa harus didukung oleh perbuatan, kenapa ku masih bergetar dan bahkan terkadang pikiran ini memikirkan sesuatu yang belum pada waktunya. ku tersadar bahwa diriku masih kurang dalam bertawakal dan berusaha, Dia tidak akan mengubah keadaanku sebelum aku sendiri yang mengubahnya.

Ok, I’ll do my best from now, InsyaAllah atas ijin-Mu hingga batas raga ini.

Saatnya tidur. (bismika Allahuma ahya wa bismika amut)

Amanah itu datang tanpa disangka-sangka


Bismillah

Demi Dzat Yang Maha Mengetahui

Demi Dzat Yang Maha Berkehendak

Suatu hari tepatnya di hari Jum’at yang penuh barokah. Teman lama yang merupakan seorang aktifis di  sebuah Universitas yang terletak di Bulak Sumur mengirimkan sebuah pesan singkat lewat SMS yang inti pesannya adalah dia ingin ketemu. Tanpa menganalisis perihal pertemuan tersebut karena memang kondisiku saat itu lagi sibuk dan perhatianku lagi terfokus pada 2 hal, Pameran dan suatu pemberian yang telah  lama ingin kuberikan kepada seseorang…. (kembali ke topik)

Tibalah saatnya pertemuan di sebuah mall, kenapa di mall? karena kebetulan pameran yang kuterlibat didalamnya berlokasi di sebuah mall. langsung ke inti pembicaraan, bahwa teman lamaku bertanya kalau aku bersedia menjadi sebuah kepala departemen di sebuah organisasi yang aku tidak aktif di dalamnya bahkan ku merasakan bahwa aku adalah bagian dari orang luar yang menjadi simpatisan atau bahkan hanya pengamat sepak terjang organisasi tersebut. “What“, “Why” dan apakah saya pantas menerima tanggungjawab (amanah) yang menurutku datang tiba tiba.

ku telah belajar dari pengalaman hidupku yang beberapa kali menolak tanggungjawab (amanah) akan tetapi aku juga tidak dengan mudahnya menerima amanah yang tak pernah ku bayangkan bahkan tidak pernah ada dalam memori otakku untuk menjadi bagian inti dari organisasi tersebut. Ku mulai beristigfar dalam hati dan dalam perenungan seperdemikian detik ku mengambil kesimpulan bahwa mungkin ini adalah bagian dari cobaan Allah agar aku menjadi hambanya yang kuat. Teman lamaku bertanya kepadaku apakah aku bersedia. Aku menjawab bahwa aku butuh waktu untuk istikharah karena aku butuh perenungan dan kedekatan dengan Al Hadi (Yang Maha Pemberi Petunjuk).

Ya Rabb, tiada sesuatu yang ada di dalam alam semesta ini mahluk yang paling bodoh dan aniaya kecuali manusia, ampunilah dosa-dosa hamba, dan berilah hambamu yang bodoh dan aniaya ini petunjukmu kejalan orang orang yang engkau beri kemenangan dan jadikanlah hambamu ini termasuk dari hamba-hambamu yang menunaikan amanah yang engkau ridhai.

Big is Powerfull but Small is Beautifull


Bismillah

Big is powerfull but small is beautifull

Konsep enterpreneurship tidak akan pernah ada habisnya untuk dikupas karena enterpreneurship adalah sebuah bahasa kehidupan bagi sebagian orang. Enterpreneur atau berwirausaha merupakan bahasa kehidupan bagi sebagian orang karena dari berwirausahalah kita bisa merasakan bagaimana hidup di area yang penuh resiko, tantangan, dan sarat akan inovasi yang selalu terbarukan. Wirausaha bukan sekedar menjual karena dengan hanya duduk menunggu barang dagangan yang ditawarkan kemudian dibeli oleh konsumen bukan sebuah pengertian yang bisa mewakili dari wirausaha. Wirausaha bukan sekedar membangun pabrik dengan dukungan modal yang besar kemudian mencari agen untuk memasarkan produk atau komoditas yang kita produksi bukan pengertian yang bisa mewakili dari wirausaha. Wirausaha bukan pula sekedar mendirikan sebuah perusahaan kemudian merekrut tenaga kerja dan mendapatkan profit dari usaha tersebut. Wirausaha bisa lebih dari sekedar itu.

                Seorang dikatakan sebagai seorang enterpreneur jika ia telah mengerti dan memahami setiap langkah yang ia ambil memberikan dampak bukan hanya bagi dirinya tetapi juga bagi orang lain atau bahkan lingkungan. Seseorang akan sukses menjadi seorang enterpreneur jika setiap langkah yang diambilnya memberikan manfaat tidak hanya bagi dirinya sendiri tetapi juga bagi orang lain dan lingkungan. Terlepas dari usaha yang dikerjakannya berskala besar maupun kecil karena sesuatu yang besarpun berasal dari yang kecil atau bisa juga usaha kecil yang akumulatif bisa memberikan dampak seperti usaha yang berskala besar, maka istilah big is powerfull but small is beautifull  bisa memberikan gambaran bahwa segala jenis enterpreneurship memiliki manfaat tersendiri.

 

Disela-sela hiruk pikuk aktifitas gedung BAPPENAS

Seakan tidak pernah terlelap dengan tarian jemari

Mentaripun menyerah

Tetapi semangat membangun manusia terus menyinari

19:45 di meja lengkung 

HARAPAN, IMPIAN DAN RESOLUSI TAHUN BARU


Menghitung hari, detik demi detik, sebagian penggalan lagu yang dipopulerkan oleh Melly Gouslaw bisa mewakili keadaan di penghujung tahun bagi setiap manusia dengan berjuta harapan dan optimis yang ingin dikembangkan. Menilik lembaran-lembaran kehidupan masa lalu tentu kita akan semakin pintar dan bijak dalam melangkah. Setiap langkah kita akan memberikan warna dalam setiap lembaran sejarah yang akan kita tulis.

Sebagai seorang mahasiswa setiap malam saya memiliki satu impian disetiap harinya seperti mimpi-mimpi yang menghiasi tidur. Saya adalah seorang pemimpi karena dari mimpilah saya mendapatkan inspirasi untuk menghadirkan keajaiban dalam hidupku. Sebagai seorang mahasiswa saya memiliki mimpi di tahun baru bahwa saya akan menjadi seorang pengusaha yang merdeka dari segala bentuk perbudakan korporasi dan instansi. Saya ingin menjadi salah satu dari sedikit mahasiswa yang berani menentang salah satu pilihan hidup mahasiswa yang populer dilalui yaitu menjadi seorang pelamar kerja. Kemudian dengan impian ini saya ingin mewujudkan impian membuka lapangan kerja di seluruh indonesia yang berawal dari sebuah kontrakan di pinggiran kampus UGM.

Dari mimpi ini lahirlah resolusi bahwa saatnya seorang mahasiswa harus memiliki sebuah idealisme bahkan setiap masyarakat harus memiliki sebuah idealisme karena negeri ini membutuhkan berjuta-juta idealisme untuk meruntuhkan berbagai korupsi, dan kebobrokan moral yang telah lama menggerogoti negeri ini. Bahwa saatnya dinegeri ini rakyat menjadi tuan atas tanah airnya. Bahwa saatnya dinegeri ini pemerintah menjadi pengayom dan pelayan atas masyarakat bukan tuan tanah bagi masyarakat ataupun pelayan bagi Korporasi multinasional yang beraliansi dengan lembaga finansial dunia. Bahwa saatnya dinegeri ini paham-paham kedaerahan, ras dan suku bangsa harus diruntuhkan diganti dengan semangat jiwa nasionalisme. Bahwa saatnya dinegara ini kekerasan diganti dengan kerja keras, konflik diganti dengan semangat gotong-royong dan persaudaraan, rasa iri diganti dengan semangat kompetisi yang sehat, rasa pesimis diganti dengan rasa optimis karena kitalah bangsa yang besar, karena kitalah bangsa indonesia.

Marilah menjadi agen perubahan yang berani bermimpi dan memiliki idealisme. Dimulai dari kita untuk indonesia emas 2012

Arif Rahman Wicaksono Djuwarno (Mahasiswa T. PWK / penggiat TIM 10 future leader UGM)

What’s on your mind?..


What’s on your mind?..

 

Demi Dzat yang ditangan-Nya jiwaku

What’s on your mind?..

Dikeramaian…

Inginku bertanya banyak hal kepada-Mu mengenai hidup ini

senda guraukah?

Banyak jiwa-jiwa yang tertipu, tersesat, dan tenggelam dalam kehidupan senda gurau ini

dan apakah saya termasuk salah seorang didalamnya…

Inginku bertanya tentang hakikat kehidupan ini kepada-Mu

untuk menyembah (beribadah) kepadamukah?

setidaknya itulah yang selalu kuyakini dalam setiap gerak langkah

dalam mimpi dibawah rembulan

kejar.. kejarlah sesukamu

lari… larilah secepat yang kamu bisa

mendaki… mendakilah dengan penuh tenaga

dan selam… selamlah dengan sepenuh nafasmu

mentari menyinari wajah yang terjaga…

kembali kedunia nyata sambil tersenyum

walaupun senyumanmu hanya dibalas dengan aksi diam

berilah dengan pemberian terbaik

walaupun pemberianmu tidak dihargai

bekerjalah dengan giat dan semoga umurmu barokah

jujurlah dapa perkataan dan perbuatan dan semoga kamu dikasihi sesama

perhatikanlah

senyum lady Diana, putri tetangga sebelah…

atau kak Thomas yang berhasil mengganti lampu minyak dengan lampu pijar

ataukah Rasulullah SAW yang bergelar Al-Amin (yang bisa dipercaya)

mereka sukses dikehidupannya dari berbagai perspektif

dan dikenang sampai sekarang…

Filosofi Kepemimpinan 3 kerajaan di Battle Of RedCliff (Battle of Chibi)


Pada jaman dahulu tahun 208 A.D di musim panas dinasty Han yang dibonekai oleh Cao Cao melakukan kampanye ke daerah selatan untuk penaklukan negara Wu yang diperintah oleh klan Sun yang merupakan bangsawan dan adipati di daerah selatan dan keluarga kerajaan Han (paman kaisar) yaitu Liu Bei. Klan Sun saat ini dikepalai oleh Sun Quan sebagai adipati muda.

Cao-cao yang merupakan perdana menteri menganggap bahwa ancaman dari klan Sun dan Liu Bei merupakan ancaman serius dalam pemerintahannya terhadap dinasty Han. Kaisar yang telah menjadi boneka Cao cao dalam menggerakkan dan menggunakan kekuatan dinasty Han ternyata sangat lemah. Melihat kondisi ini maka Zhuge Liang yang merupakan penasehat militer dari Liu Bei mengusulkan pendirian pondasi 3 Kerajaan dengan langkah awal menjalin persekutuan dengan Klan Sun untuk bertahan dari kampanye ke daerah selatan yang dilakukan oleh Cao cao.

Dalam panggung peperangan kali ini terlihat bagaimana seni dari berperang yang diperlihatkan oleh Zhou Yu yang merupakan penasehat perang dari negara Wu, Zhuge Liang sebagai penasehat perang negara awal Shu yang diperintah oleh Liu Bei dan Cao cao sendiri yang nantinya akan mendirikan cikal bakal negara Wei kelak.

Disini tidak akan dibahas bagaimana alur cerita dari The Battle of Redcliff akan tetapi disini akan dibahas bagaimana tiap karakter yang diceritakan di film ini menggunakan perencanaan taktik perang yang sangat rapi, matang, penuh tipu muslihat, dan bervisi serta menunjukkan karakter kepemimpinan yang memiliki tipe yang berbeda beda, saling berpadu, heroik hingga membentuk cerita epik yang bertahan hingga abad sekarang.
akan tetapi sebelumnya akan dijelaskan 3 karakter yang menjadi sosok sentral dalam perang kali ini.

Zhuge Liang atau biasa disebut Kong Ming atau juga disebut naga tidur merupakan penasehat perang terbaik di masa tiga kerajaan. Zhuge Liang terkenal dengan kemampuannya dalam membaca alam, pintar, dan sering kali ia menggunakan taktik perang yang didukung oleh alam sehingga dengan prajurit yang terbatas manpower akan menjadi lebih efektif dan efisien dalam berperang. Sehingga sosoknya menjadi sangat vital bagi negara Shu yang dipimpin oleh Liu Bei. Pencetus Ide pendirian 3 kerajaan untuk menjaga kestabilan negara Han dari rezim Cao cao. Hingga di saat saat terakhir Zhou Yu merasa bahwa musuh yang paling berbahaya adalah Zhuge Liang.

Zhou Yu adalah penasehat perang yang telah dipercaya 3 generasi klan Sun semenjak diperintah oleh Sun Jian hingga Sun Quan. Zhou Yu merupakan tipikal penasehat perang yang taktis dan sangat menguasai taktik perang di perairan. Zhou yu juga merangkap sebagai komandan perang. Ia memiliki kemampuan dalam menggerakkan perasaan prajurit hingga menaikkan moral mereka. Tipe lainnya adalah observer yang mana ia akan menguji kemampuan bawahan dan teman yang menjadi sekutunya hingga ia yakin dan akan terus menjaga keyakinannya. Hal ini bisa dijabarkan dengan beberapa hal:

  1. Peristiwa pencurian kerbau penduduk oleh prajuritnya. Prajurit yang mencuri kerbau itu berada di batalionnya Gan Xian dengan ciri kaki yang terkena lumpur akan tetapi Zhou Yu tidak langsung menghukum prajurit tersebut justru ia membela prajurit tersebut dengan menyuruh prajurit lain menginjak lumpur agar tanda tersamarkan. Gan Xian sebagai pemimpin batalion melihat hal tersebut akhirnya sadar dan meminta maaf langsung kepada petani yang dicuri sapinya hingga membuat para prajurit terharu karena kesalahan prajurit biasa ditanggung oleh jenderal mereka. Hal inilah yang membuat moral prajurit menjadi lebih percaya kepada pemimpin mereka membela mereka. (filosofi pemimpin membela bawahan bukan langsung menyalahkan karena kesalahan bawahan bisa saja karena kesalahan pemimpin dalam mendidiknya).

 

  1. Kedatangan Zhuge Liang dan cara membaca seni perang, taktik, dan musik (untuk melihat kemampuan teman yang akan dijadikan partner terlebih dahulu kita harus melihat kapasitasnya)
  2. Kunjungan ke Camp Liu Bei ( Melihat karakter teman lebih dekat akan sangat membantu dan menambah kepercayaan )
  3. Inti filosofi seni memimpin adalah kepercayaan kepada rekan dan bawahan.

Cao cao merupakan perdana menteri dan jenderal utama dari negara Han. Ia adalah pemimpin yang memiliki segalanya, kepintaran dan seni berperang, dukungan politik dan militer, hingga pengalaman perang yang sangat banyak dengan catatan rekor tidak pernah terkalahkan. Tetapi, ketamakan akan kekuasaan yang menjadikan ia jatuh menjadi pemimpin yang dibenci. Seni berperangnya setingkat Zhou Yu dan Zhuge Liang akan tetapi terkadang ia ceroboh terutama pada godaan Wanita yang merupakan sumber peperangan kali ini.

Di film ini kita akan disuguhkan bagaimana seni berperang sangat berkaitan erat dengan proses perencanaan dimana sebelum berperang masing masing pihak saling menganalisis SWOT (strength, Weakness, Treath dan Opportunity dari masing-masing pihak) faktor geomorfologi pegunugan dan perairan dijadikan landasan analisis fisik dasar dan infrastruktur apa yang menunjang dalam perang seperti kapal perang di area yang dominan perairan.

Pihak aliansi Wu-Shu telah lebih dahulu berbasis di area tebing merah sebelah timur yang telah turun temurun dijadikan benteng alam akan tetapi Cao cao juga bisa membaca dengan menjadikan tebing merah di sebelah barat sebagai benteng alam juga. Sayangnya analisis Cao cao kurang komprehensif sehingga ia tidak mempertimbangkan faktor skenario terburuk dalam perang karena ia belum pernah terkalahkan sekalipun sehingga ia lupa bahwa tebing di sisi barat tidak memiliki area untuk melarikan diri kearah barat.

Pada awalnya Cao cao sangat diuntungkan dengan bergabungnya panglima lokal (laksamana) yang menyediakan, dan membangun angkatan laut Cao cao akan tetapi karena perencanaan terstruktur, rapi dan sangat rahasia oleh Zhou Yu dan Zhuge Liang yang menyebabkan Cao cao membunuh laksamananya sendiri (karena kurangnya kepercayaan Cao cao yang juga telah membaca bahwa banyak panglima pendukungnya yang kurang loyal).

Faktor lain yaitu perencanaan Demografi atau Manpower. Cao cao yang memiliki manpower/ prajurit yang banyak sebenarnya sangat beruntung dan menjadi nilai tambahnya. Ia menjaga moral prajuritnya dengan janji janji berupa pembebasan pajak selama 3 tahun, penaikan pangkat, dan kemenangan. Cao cao untungnya juga merupakan motivator yang baik sehingga moral prajuritnya tetap terjaga walaupun tidak diuntungkan secara geografis (prajurit Cao cao tidak terbiasa berperang diatas perairan) sedangkan pihak Wu dan Shu yang sangat dipercaya oleh Manpower/ prajuritnya memiliki kekurangan dari segi jumlah dibandingkan pasukan Cao cao tetapi lebih merata di bidang kemampuan dimana dalam perang di wilayah perairan di isi oleh pasukan dari Wu dan dalam perang di wilayah darat di isi oleh pasukan Shu.

Faktor iklim dan hidrologi sangat dibutuhkan terutama dalam bersiasat dimana sebenarnya Cao cao telah dapat membaca iklim saat itu sangat membantunya terutama dalam perang besar dengan menggunakan api akan tetapi ia masih kurang pengetahuan terhadap iklim dan hidrologi dibandingkan Zhuge Liang sehingga justru di saat yang tepat malah menjadi kekuatan pembantu pasukan aliansi.

Proses perencanaan berikutnya adalah urutan aplikasi atau kata mudahnya urutan taktik yang akan dijalankan

Dimana di pertempuran darat yang pertama pasukan aliansi memakai formasi perang kura kura darat dan di kubu Cao cao mengirim pasukan frontline kavaliernya yang terkenal.

Di pertempuran berikutnya Cao cao mengirimkan penyakit ke kubu pasukan aliansi dengan sangat tidak manusiawi dan dibalas dengan tipu muslihat pengambilan panah oleh Zhuge Liang yang dibutuhkan di perang puncak sebagai alat pelontar api dan muslihat pembunuhan Laksamana perang di kubu Cao cao sebagai penurun moral pasukan Cao cao.

Di pertempuran berikutnya (pamuncak) yang menjadi kekalahan Cao cao adalah keterlambatan dalam penyerangan.

–          Front line kapal yang membawa api dan peledak api untuk menghancurkan naval army Cao cao.

–          Penghancuran benteng 3 sisi (3 mata angin) oleh pasukan Shu

–          Penghancuran benteng utama oleh kekuata 3 aliansi yang didukung oleh alat modifikasi seperti minyak ikan dan Crossbow pengganti panah untuk menghadapi pasukan berkuda Cao cao yang sangat terkenal dan berpengalaman.

Kalau dilihat sebenarnya kemenangan akan berada di pihak Cao cao yang memiliki manpower yang banyak dan strategi Cao cao di perang pemuncak akan tetapi karena perencanaan yang matang oleh 2 penasehat perang pasukan aliansi yang menyebabkan kekalah Cao cao.

3 Brothers